PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan
beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain
itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif,
mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu
terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga
dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya
penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan,
pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya
ekonomi seperti yang telah disebutkan di atas adalah ilmu yang mempelajari
pilihan manusia.
B.TUJUAN PENULISAN
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu mata
kuliah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraandan mengetahui
dasar-dasar ilmu ekonomi serta permasalahan pokok ekonomi.
Semoga makalah ini dapat berguna sebagai salah satu
informasi atau bahan tinjauan pustaka untuk mengetahui dasar-dasar ekonomi
secara singkat. Makalah ini juga dapat digunakan untuk menambah khasanah
pengetahuan kita dalam pengetahuan dasar ilmu ekonomi dan dasar pengembangan
untuk materi ekonomi lainnya.
BAB. II
PEMBAHASAN
A. Definisi dan Metodologi Ilmu ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah
adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan
alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian
menyebabkan timbulnya kelangkaan (scarcity).
Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani (oikos)
yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan (nomos), atau “peraturan,
aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga”
atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau
ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan
beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain
itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif,
mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu
terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga
dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya
penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan,
pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada
dasarnyaekonomi seperti yang telah disebutkan di atas adalah ilmu yang
mempelajari pilihan manusia.
Ada sebuah peningkatan trend untuk
mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus
analisa ekonomi adalah “pembuatan keputusan” dalam berbagai bidang dimana orang
dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan,
kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Beckerdari University of
Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia
menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok
persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan
perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagai ekonomi
imperialis oleh beberapa kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa
kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita
mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan
besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus,
kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak
sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan “apa seharusnya
dilakukan para ahli ekonomi? ” The traditional Chicago School, with its
emphasis on economics being an empirical science aimed at explaining real-world
phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of
analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that
a consistent economic theory may be useful even if at present no real world
economy bears out its prediction.
Sejarah perkembangan ilmu ekonomi
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama
mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam
ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith
mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai
seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang
dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran
ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred
Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi
tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran
dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran
yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible
hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran
pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble
hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga
sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi
Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi
terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes
mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and
Moneyyang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan
keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar
distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling
“bertarung” dalam dunia ilmuekonomi dan menghasilkan banyak varian dari
keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist,
dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang
ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich
Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein
Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.
Metodologi
Sering disebut sebagai The queen of social sciences,
ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk
menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II
merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan
matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif
dalam ilmu ekonomi adalah Model General Equilibrium (keseimbangan umum),
yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke
agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga
hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya
dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya
terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan
perilaku agen yang berubah-ubah.
B. Masalah
Pokok Ekonomi dan Pengaruh Mekanisme Harga
Masalah pokok ekonomi yang di hadapi setiap
masyarakat, yaitu masalah kelangkaan atau kekurangan. Berdasarkan uraian
mengenai masalah ekonomi pokok tersebut akan dirumuskan definisi ilmu ekonomi.
Masalah Ekonomi dan Kebutuhan untuk Membuat Pilihan
Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu,
perusahaan-perusahaan dan masyarakat secara keseluruhannya akan selalu
menghadapi persoalan-persoalan yang bersifat ekonomi…”Apakah yang diartikan
dengan kegiatan ekonomi?”
Kegiatan ekonomi dapat didefinisikan sebagai kegiatan
seseorang atau suatu perusahaan ataupun suatu masyarakat untuk memproduksi
barang dan jasa maupun mengkonsumsi (menggunakan) barang dan jasa tersebut.
Masalah kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai
akibat dari ketidakseimbangan antara kebutuhan masyarakat dengan faktor-faktor
produksi yang tersedia dalam masyarakat. Faktor-faktor produksi yang dapat
digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut adalah relatif terbatas.
Oleh karenanya masyarakat tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barangyang
mereka butuhkan atau inginkan. Mereka perlu membuat dan menentukan pilihan.
Yang dimaksudkan dengan kebutuhan masyarakat adalah
keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa. Sebagian barang dan
jasa ini diimportdari luar negeri. Tetapi kebanyakan diproduksikan di dalam
negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan kepada dua
bentuk:
§ Keinginan
yang disertai oleh kemampuan untuk membeli.
Keinginan yang disertai dengan kemampuan untuk membeli
dinamakan permintaan efektif. Berdasarkan kepentingan barang tersebut dalam
kehidupan manusia. Barang-barang tersebut dibedakan kepada barang inferior
(contoh: ikan asin dan ubi kayu), barang esensial (contoh: beras, gula dan
kopi), barang normal (contoh: baju dan buku) dan barang mewah (contoh: mobil
dan emas). Berdasarkan cara penggunaan barang tersebut oleh masyarakat.
Barang-barang tersebut dibedakan menjadi barang pribadi (contoh: makanan,
pakaian dan mobil) dan barang publik (contoh: jalan raya, lampu lalu lintas dan
mercu suar).
§ Keinginan
yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli.
Faktor-faktor produksi
Masalah ekonomi yang kedua adalah apa yang dikonsumsi
dan oleh siapa. Apa yang dikonsumsi oleh masyarakat dibedakan dalam
faktor-faltor produksi. Yang dimaksudkan dengan faktor-faktor produksi adalah
benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat
digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa. Faktor-faktor produksi
yang tersedia dalam perekonomian dibedakan kepada empat jenis, yaitu:
§ Tanah dan
sumber alam, faktor produsi ini disediakan oleh alam. Faktor produksi ini
meliputi tanah, barang tambang, hasil hutan dan sumber alam yang dapat
dijadikan modal seperti air yang dibendung untuk irigasi atau untuk pembangkit
tenaga listrik.
§ Tenaga
kerja, faktor produksi ini bukan saja jumlah buruh yang terdapat dalam
perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi keahlian dan keterampilan. Dari
segi keahlian dan pendidikannya tenaga kerja dibedakan menjadi tiga golongan,
yaitu: tenaga kerja kasar, tenaga kerja terampil dan tenaga kerja terdidik.
§ Modal,
faktor produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan
untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan.
§ Keahlian
keusahawanan, faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan pengusaha
untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha. Kealian
keusahawanan meliputi kemahiran mengorganisasi ketiga sumber atau faktor
produksi tersebut secara efektif dan efisien sehingga usahanya berhasil dan
berkembang serta dapat menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat.
Tingkat Pengangguran dan Laju inflasi
Dalam bukunya, Samuelson Nordhaus menulis fundamental
utama dari suatu ekonomi. Menurut Samuelson, Ilmu Ekonomi adalah studi tentang
bagaimana kelompok masyarakat memilih untuk menggunakan sumber daya produksi
yang terbatas yang memiliki penggunaan alternatif, untuk memproduksi berbagai
macam komoditas, dan mendistribusikannya ke kelompok yang lain.
Barang kebutuhan terbatas karena orang memiliki
keinginan (desire) yang lebih besar dari apa yang bisa diproduksi oleh suatu
proses ekonomi. Benda-benda ekonomi bersifat terbatas, sehingga orang harus
menggunakan dan memilih di antara barang-barang yang jumlahnya terbatas
tersebut agar dapat diproduksi dengan sumber daya yang ada.
Efisiensi produksi terjadi apabila semua sumber daya
yang ada sudah melakukan produksi seara maksimal sehingga tidak bisa
ditingkatkan lagi tanpa mengorbankan/mengurangi produksi barang lainnya.
Apabila terlalu banyak pengangguran, maka terjadi inefisiensi sumber daya
manusia sehingga dalam bagan ekonomi berada di dalam PPF (production-possibility
frontier).
C. Sistem Perekonomian
§ Sistem
Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem di mana
perilaku didasarkan terutama pada tradisi, adat, dan kebiasaan. Ada sedikit
perubahan dalam pola barang yang diproduksi dari tahun ke tahun, selain yang
disebabkan oleh tingkat aneh alam. Teknik produksi juga mengikuti pola tradisional
kecuali ketika ada efek penemuan baru yang terjadi sekali-sekali. Akhirmya
produksi dialokasikan diantara para anggota menurut tradisi yang sudah lama
ada.
Sistem ekonomi seperti ini paling baik di dalam
lingkungan yang tidak berubah. Dalam kondisi statis suatu sistem yang tidak
terus menerus mengharuskan orang untuk membuat pilihan dapat terbukti efektif
dalam memenuhi kebutuhan ekonomi dan sosial.
§ Sistem
Terpimpin
Dalam sistem terpimpin, perilaku ekonomi ditentukan
oleh semacam otoritas sentral yang mengambil sebagian besar keputusan yang
diperlukan mengenai apa yang diproduksi, bagaimana memproduksinya, dan siapa
yang mendapatkannya. Ekonomi seperti ini dicirikan dengan sentralisasi
pengambilan keputusan. Untuk melindugi pelaku ekonomi sistem ini dapat
digunakan untuk menentukan kebijakan ekonomi. Contohnya adalah dalam menetukan
kenaikan harga listrik dan bahan bakar minyak dan gas. Pemerintah harus
menetapkan berapa besar kanaikan harga tersebut agar kebutuhan sumber daya alam
dan produksi masih bisa terpenuhi.
§ Sistem Pasar
Dalam sistem ekonomi ini keputusan tentang alokasi
sumber daya dibuat tanpa arahan tentang alokasi dari pusat. Keputusan tersebut
merupakan hasil dari keputusan bebas yang dibuat oleh produsen dan konsumen
perorangan. Sistem seperti ini dikenal dengan sistem ekonomi pasar bebas atau
secara sederhana dikenal dengan ekonomi pasar. Dalam ekonomi seperti ini
keputusan yang berhubngan denga isu ekonomi dasar didesentralisasikan tetapi
tetap saja terkoordinasi. Alat koordinasi utama adalah perangkat harga pasar
yang ditetapkan oleh pasar. Karena itulah sistem pasar bebas sering disebut
sistem harga, yaitu peningkatan atau penurunan harga ditentukan oleh
keseimbangan antara permintaan dan penawaran dalam pasar.
§ Sistem
Campuran
Sistem ekonomi yang sepenuhnya tradisional atau
sepenuhnya dikendalikan secara sentral atau sepenuhnya pasar bebas adalah
jenis-jenis murni yang berguna untuk mempelajari prinsip-prinsip dasar. Akan
tetapi ketika kita memperhatikan secara rinci sitem ekonomi riil yang mana
saja. Kita mendaparkan bahwa perilaku ekonominya merupakan hasil dari semacam
bauran kendali sentral dan penentuan pasar dengan sejumlah tertentu perilaku
tradisional pula. Dalam praktek semua sistem ekonomi merupakan ekonomi
campuran, dalam sistem ini menggabungkan ketiga sistem sebelumnya dalam
menentukan perilaku ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar